AlJannatulFirdaus

Cetusan Rasa Islam dan Hiburan

HAUDH [TELAGA]

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH..

AL-KAUSAR AYAT 1
MAKSUDNYA: "SESUNGGUHNYA KAMI MEMBERI ENGKAU AL-KAUSAR.''

  Al-Kausar ialah telaga [kolam] di akhirat. Airnya jernih, bening, dan di sini orang minum air dan mandi sepuas-puasnya. Setelah mereka itu dipisahkan, dan setelah mereka yang kafir itu masuk neraka semuanya, maka tinggal lagi orang yang beriman. Iaitu umat segala Nabi, semenjak Adam sampai Muhammad SAW. Betapa pun besar dosanya, namun bilamana dia mengakui akan keesaan Tuhan dan tidak menyekutukan dengan yang lain, maka  mereka bukanlah orang kafir. Setelah matahari dilenyapkan ditukarkan dengan nur yang lebih terang dari matahari dan lebih lembut dari cahaya bulan, dan setelah mereka itu dipisahkan dari yang kafir, maka mereka ini dihadapkan kepada al-haudh, iaitu telaga atau kolam air yang airnya putih seperti perak dan wangi seperti al-miski. Airnya dialirkan dari syurga.


" Al-Kausar itu ialah sungai dari dalam syurga. Kedua pinggirnya dari emas, dasar sungai itu dari mutiara dan batu permata yakut. Tanahnya lebih wangi dari al-miski, dan airnya lebih manis dari madu dan lebih putih dari salju."[Rawi: Tarmizi] Hadith Hasan Sahih

  Lebih putih dari perak maksudnya ialah air telaga itu sangat bening seperti air mata kucing, jelas kelihatan sampai kedasarnya. Airnya itu bening lagi bersih menyegarkan. Di sinilah mereka minum air-sepuas-puasnya dan mandi bersuka-suka. Semenjak dibangkitkan dari kubur, mereka itu dijemur di panas terik tidak berair, bertelanjang dan tidak ada sehelai rumput dan sepohon kayu tempat berlindung, mereka berenang di dalam lautan keringat, dan menderita haus dan lapar yang luar biasa. Dalam keadaan seperti itulah mereka berjumpa Nabi-Nabi meminta tolong memberikan syafaat, iaitu tolong doakan kepada Tuhan supaya diakhiri penderitaan mereka. Tetapi semua Nabi itu menolak dengan alasan bermacam-macam. Masing-masing nabi itu menyebutkan doa yang mereka perbuat. Sebenarnya Nabi-Nabi itu tidak berdosa. Mereka menyebutkan kekurangan-kekurangannya itu hanya sebagai dalih yang menyatakan bahawa mereka tidak sanggup menolong pada waktu itu.

  Setelah bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, keadaan berubah. Maka Nabi Muhammad SAW naik ke bawah Arasy dan sujud menyembah Tuhan seraya meminta dengan air mata bercucuran supaya panas terik matahari itu dehentikan. Sejak itu matahari dilenyapkan untuk selama-lamanya, dan ditukar dengan nur, lebih terang dari matahari dan lebih lembut dari cahaya bulan. Berubah sekarang, dan mereka itu melepaskan lelah. Keadaan kembali seperti hidup di dunia. Mulailah mereka itu memakai pakaian. Mulailah berkumpul, membicarakan segala apa yang mereka hadapi dalam perkembangan selanjutnya.

  Sesudah itu didatangkan kepada mereka itu al-haudh, iaitu kolam air. Air bersih, bening sehingga tampak dasarnya. Dasarnya terdiri atas batu permata yakut, dan airnya dialirkan dari dalam syurga. Mereka itu minum air sepuas-puasnya. Mandi melepaskan lelah serta mengembalikan kelesuan tubuh yang semenjak dibangkitkan dari kubur mereka memikul beban beratnya penderitaan. Mereka itu digarang. Dijemur di bawah panas matahari yang panasnya luar biasa. Sekaranglah baru mereka mendapat air yang bening, bersih, dan rasanya enak memuaskan barang siapa yang meminumnya.

Hadith Abizar r.a. mengatakan: Bersabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
' Demi Tuhan yang diriku di dalam kekuasaannya: Sesungguhnya riak air yang berkelip-kelip Talaga Al-Kausar itu lebih banyak dari jumlah bintang di langit, kecuali pada malam yang gelap. Dan barang siapa yang meminum air telaga itu, dia tidak merasa dahaga lagi sampai akhir masa akhirat itu. Telaga Al-Kausar itu dialiri oleh sungai dari dalam Syurga Jannatun Naim. Lebarnya tiap-tiap telaga itu antara Amman dengan Ailah. [Riwayat Muslim]

  Tiap-tiap Nabi itu mempunyai al-haudh. Dan yang terindah terletak di tengah-tengah. Itulah al-haudh-nya Nabi Muhammad SAW. Hadith Abdullah Inbu Umar r.a. mengatakan: Bersabda Rasulullah SAW:
" Haudh-ku itu panjangnya sebulan perjalanan. Airnya lebih putih dari susu dan lebih wangi dari al-miski. Dan riaknya seperti bintang-bintang di langit. Barang siapa yang meminum airnya itu, maka tidak akan merasa dahaga lagi buat selama-lamanya. [Riwayat Bukhari]

Hadith Abdullah Inbu Masu r.a. mengatakan: Bersabda Nabi SAW yang bermaksud:
" Akulah yang membawa kamu kepada al-haudh-ku." [Riwayat Bukhari]

Riak gelombang airnya itu berkerinduan, berkelip-kelip, nampak jauh seperti bintang-bintang di langit tidak berawan. Di dalam hadith lain Nabi SAW bersabda yang bermaksud:
" Bahawa umatku berkejaran dan berhamburan masuk ke dalam al-haudh itu, maka yang mula-mula sampai di sana ailah para muhajir yang miskin."

  Muhajir ialah orang yang berpindah. Para sahabat orang Mekah bersama Nabi SAW ramai yang pindah ke Madinah. Mereka inilah yang disebut orang Muhajir. Orang-orang miskin di antara mereka itulah yang dahulu sekali sampai kehaudhnya Nabi Muhammad SAW di akhirat nanti. Ada pula orang yang yang berpendapat bahawa yang dimaksud dengan Muhajir itu bukan saja mereka yang berpindah dari Mekah ke Madinah di masa Nabi SAW, tetapi juga mereka yang berpindah meninggalkan perbuatan maksiat kepada amal-amal soleh menurut ajaran Muhammad SAW. Mereka masuk haudh itu berbondong-bondong. Serombongan demi serombongan. Hadith Zaid bin Arqam r.a. mengatakan: Bersabda Nabi SAW:
" Kamu bukanlah satu bahagian dari seratus tujuh puluh ribu orang yang masuk ke dalam haudh-ku di hari kiamat nanti. Kata Zaid bin Arqam, ketika itu kami hanya berjumlah delapan atau sembilan ratus orang. [Riwayat Abu Daud]

  Adapun yang tidak boleh memasuki haudh Nabi Muhammad SAW ketika itu ialah mereka yang murtad, iaitu berbalik kafir sesudah beriman. Mereka sudah kafir. Memang orangkafir tidaklah berhak mendapat lindungan dari Nabi SAW.Hadith Ibnu Mas'ud r.a. mengatakan: Bersabda Rasulullah SAW yang bermaksud: " Ada serombongan sahabatku yang ditolak [tidak boleh] memasuki haudh-ku. Mereka itu ditolak, tidak boleh masuk. Ketika itu aku berkata: Ya Tuhanku! Mereka itu adalah sahabatku. Jawab Tuhan: Bahawa engkau tidak tahu akan apa yang terjadi sepeninggalan engkau [ya Muhammad]. Mereka itu telah murtad." [Rawi: Bukhari]

Hadith Abi Hurairah r.a. mengatakan: Bersabda Rasulullah SAW:
" Ketika aku tegak berdiri di atas haudh-ku ada serombongan orang yang masuk ke haudh-ku itu. Ketika itu ada seseorang yang mengomandokan rombongan itu: Ayo, maju. Kataku: Ke mana? Jawabnya: Ke neraka. Demi Allah! Apa sebab maka begitu? Jawabnya: Mereka itu telah murtad. Tidak ada yang terlepas dari haluannya itu melainkan sedikit sekali. [Hadith Riwayat: Bukhari]

  Orang-orang yang murtad tidak boleh masuk kerana mereka itu bukan lagu umat Muhammad SAW. Telaga Muhammad hanya untuk umatnya. Tiap-tiap Nabi itu punya telaga untuk minum umatnya. Yang terletak di tengah-tengah, yang terbesar dan yang terindah, itulah haudhnya Nabi Muhammad SAW. Terbesar dan terindah di antara Nabi-nabi yang lain. Kerana di akhirat itu umat Nabi Muhammad SAW lah yang teramai. Di samping itu, Muhammad adalah penghulu segala rasul dan Nabi yang terakhir. Tidak ada lagi Nabi sesudahnya. Sedangkan al-Quran yang dibawa oleh Muhammad itu meliputi sekalian kita yang turun sebelumnya.

  Setelah minum dan mandi, mereka itu kembali ke tempatnya berkumpul, menunggu apa-apa yang akan terjadi menurut perkembangan kehidupan di akhirat itu selanjutnya. Ketika itulah Tuhan menampakkan diri. Jelas terlihat oleh sekalian orang. Baru di sinilah orang dapat melihat Tuhan yang sebenarnya. Sebelum itu tidak pernah ada.

ALHAMDULILLAH DAPAT JUGA AKU SIAPKAN UNTUK DIEDARKAN. SYUKUR SEKALI 
by Manchiko Osman on Tuesday, February 21, 2012 at 10:13pm


0 Komentar untuk "HAUDH [TELAGA]"

RESEPI DARI CIK BEE

 
Copyright © 2014 AlJannatulFirdaus - All Rights Reserved
Template By Catatan Info